Tuesday, August 14, 2018

Berapa Biaya Transfer Uang dari Paypal ke Rekening Bank Lokal?

Sobat NET, kali ini, penulis ingin membahas mengenai biaya transfer dari Paypal ke rekening Bank yang ada di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Paypal merupakan salah satu platform pembayaran yang banyak dipakai di internet.

Perlu diketahui, minimum jumlah uang yang harus dimiliki agar transfer bisa dilakukan adalah sebesar 10 dolar. Kurang daripada jumlah tersebut, maka transfer dari Paypal ke rekening Bank tidak akan bisa dilakukan. Hal ini masih berlaku ketika penulis mencobanya pada Juli 2018. 

Lantas, berapa biaya transfer yang harus dikeluarkan untuk memindahkan uang dari Paypal ke rekening Bank kita?

Jawabannya adalah 16ribu rupiah untuk sekali transfer. Ini setidaknya berlaku pada periode Agustus 2018. Sayangnya, tidak hanya itu saja, ada "biaya tersembunyi" yang patut untuk sobat NET perhitungkan. Biaya itu adalah konversi mata uang dari US ke dalam Rupiah.

Biaya Transaksi 
Biaya konversi mata uang US dari Paypal ke dalam Rupiah tergolong cukup tinggi. Untuk melihat perhitungannya, mari lihat data Foreign Exchange (Forex) dari Bloomberg pada waktu yang sama dengan proses transfer uang yang penulis lakukan.

USD-IDR X-Rate
Dari data tersebut, kita bisa mengetahui bahwa nilai tukar dolar terhadap rupiah berkisar di angka 14.544 - 14.614. Atau rata-rata, 14.579 rupiah per US dolar. 

Selanjutnya, mari lihat berapa konversi US dolar ke rupiah yang penulis terima dari Paypal untuk penukaran sebanyak 15 US dolar.

Konversi USD ke IDR
Dari, screenshoot diatas, bisa dilihat bahwa 15 dolar dikonversi menjadi 211.127 rupiah sebelum dikurangi biaya transfer. Ini setara dengan 14.075 rupiah per dolar. Maka, selisih konversi Paypal dengan bursa Forex adalah sekitar 500 rupiah per dolar. Nilai yang bagi penulis cukup tinggi. Bayangkan, jika kita mentransfer 100 US dolar ke rekening Bank kita. Maka, biaya konversinya bisa membengkak hingga 50.000 rupiah (100*500). Ingat, ini adalah ketika penulis melakukan transfer pada Agustus 2018. Pada periode yang lain, bisa menghasilkan nilai yang berbeda.

Berdasarkan hal tersebut, maka tips penulis untuk sobat NET yang ingin men-transfer uang dari Paypal menuju rekening Bank adalah:
- Perhatikan rate konversi USD ke IDR saat melakukan transfer. Jika memungkinkan, pastikan waktunya ketika keadaan rupiah sedang dalam kondisi lemah. 

Demikian tulisan ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai biaya transfer uang dari Paypal ke rekening Bank Indonesia. Catatan untuk para sobat NET: penulis belum melakukan studi apakah biaya transfer sebesar 16 ribu apakah berlaku secara menyeluruh pada seluruh Bank lokal yang ada di Indonesia atau tiap Bank bisa memiliki jumlah biaya transfer yang berbeda. 

Silahkan tulis di kolom komentar mengenai pengalaman sobat NET jika pernah melakukan transfer dari Paypal ke rekening Bank yang ada di Indonesia.

Salam 

Sunday, August 12, 2018

Shopback: Kenapa Cashback Tidak Masuk Meskipun Syarat Terpenuhi? - Test Case (Bagian-2)

Sobat NET, tulisan kali ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya. Pastikan sobat NET membaca tulisan tersebut sebelum melanjutkan untuk membaca posting kali ini.
===============================================================================

Bagaimana cara agar kita selalu mendapatkan Cashback dari Shopback secara pasti 100%?


Cara untuk menjamin, agar Cashback tetap bisa masuk ke akun Shopback sobat NET adalah dengan meng-install aplikasi Smartphone yang disediakan oleh Shopback. Benar, melalui aplikasi Shopback. Penulis telah mencoba bertransaksi dengan menggunakan aplikasi Shopbackmenggunakan App Store dan semua Cashback telah masuk ke akun Shopback penulis.

Setelah penulis melakukan cek, hal ini dikarenakan pada aplikasi Shopback, sumber tautan dari Shopback tidak pernah hilang meskipun kita telah bergonta-ganti halaman di akun e-comerce yang dipilih. Mari lihat contoh test case berikut:

Penulis coba masuk ke akun e-commerce dari aplikasi Shopback melalui sebuah promo di Shopback:
Promo TOKOPEDIA VISA dari Shopback
Heading merah dari Shopback selalu lengket bahkan hingga transaksi selesai dilakukan

Bisa dilihat, bagian heading dari akun e-commerce tersebut masih berwarna merah, yang merupakan sumber tautan dari Shopback dan tidak akan hilang, meskipun sudah berganti halaman, bahkan hingga kolom pembayaran. Oleh karena itu, sobat NET juga dihimbau untuk berhati-hati ketika bertransaksi. Sebab, kita tidak mengetahui, apakah apa yang kita perbuat termonitor pihak lain atau tidak. Jika menggunakan kartu kredit/ debit, hendaknya yang mengirimkan OTP (one time password). Tidak lupa login terlebih dahulu di akun e-commerce yang dituju, sebelum menggunakan aplikasi ini. Sehingga, kita tetap terhubung ke akun e-commerce kita.

Setelah transaksi selesai, berikut adalah bukti Cashback yang telah masuk ke akun Shopback penulis.

Cashback yang masuk dari Shopback
Penulis telah beberapa kali menggunakan cara ini dan selalu berhasil mendapatkan Cashback. Sekarang adalah giliran dari sobat NET untuk juga mencobanya. Silahkan bergabung dengan Shopback jika belum memiliki akun melalui tautan berikut dan dapatkan Cashback dengan cara melakukan transaksi di e-commerce yang menjadi partner dari Shopback. Silahkan lempar komentar maupun pengalaman sobat NET yang telah menggunakan Shopback melalui kolom dibawah.

Selamat Mencoba.

Friday, August 10, 2018

Shopback: Kenapa Cashback Tidak Masuk Meskipun Syarat Terpenuhi? - Test Case (Bagian-1)

Shopback Icon
Sobat NET, bagi para pengguna Shopback, apakah pernah mengalami tidak mendapatkan Cashback meskipun telah mematuhi semua peraturan yang tercantum pada Shopback? Penulis menanyakan hal tersebut karena juga mengalami hal yang demikian. Jika jawaban Sobat NET adalah "ya", maka Sobat NET wajib mengikuti tulisan kali ini hingga akhir.

Shopback, sebagaimana pernah diulas di blog "OurInternetMarket", merupakan sebuah Start-Up yang memberikan pengembalian insentif ketika kita melakukan pembelanjaan online di e-commerce yang menjadi partner Shopback dengan cara meng-klik tautan yang diberikan melalui situs Shopback. Dalam dunia Internet, cara ini disebut sebagai affiliate marketing

Oleh karena itu, untuk bisa mendapatkan Cashback, maka tautan e-commerce yang Sobat NET ingin tuju, harus berasal dari Shopback. Sehingga, hal ini akan terekam di database Shopback. Namun, salah satu hal yang menjadi masalah adalah ketika selesah sampai di halaman e-commerce, tidak serta merta kita langsung melakukan pembelian. Namun, bisa jadi Sobat NET melakukan kegiatan browsing terlebih dahulu, yang membuat halaman situs menjadi berubah. Hal ini mengakibatkan pada akhirnya pembelian yang Sobat NET lakukan tidak bisa terekam di Database Shopback meskipun sudah meng-klik halaman e-commerce yang berasal dari situs Shopback.

Mari cermati uraian diatas melalui test case dibawah:

Berikut adalah tampilan browser Google Chrome dimana halaman e-commerce di-klik berasal dari tautan yang disediakan di situs Shopback.

Buka e-commerce dari tautan Shopback
Bisa diketahui, bahwa e-commerce yang dibuka dari tautan Shopback, memiliki kepanjangan yang menyebutkan sumber tautannya. Namun, perhatikan, apa yang terjadi ketika Sobat NET melakukan browsing di halaman e-commerce tersebut.

Hilangnya sumber tautan Shopback
Ketika penulis mengetik barang yang penulis ingin beli di e-commerce tersebut, maka sumber tautan dari Shopback langsung hilang berganti dengan kata kunci yang penulis ketik. Hal inilah barangkali yang membuat pembelian Sobat NET menjadi tidak terekam sehingga meskipun tidak melanggar peraturan Shopback dan menjalankan semua instruksi yang diperintahkan oleh Shopback, Sobat NET tetap tidak mendapatkan Cashback. Cara lain pun telah penulis coba dengan langsung menuju kolom check-out, namun lagi-lagi tidak terekam.

Hal seperti yang diungkapkan diatas, yang membuat kita tidak selalu berhasil mendapatkan Cashback dari Shopback. Pada akhirnya, ini akan emmbuat kita menjadi malas menggunakan aplikasi Shopback karena menganggap bahwa aplikasi ini ternyata tidak menjanjikan seperti yang diharapkan. Meskipun nyatanya, yang terjadi adalah ada masalah dari segi teknis yang menyebabkan hal tersebut. 

Bagaimana cara mengatasi hal tersebut agar Sobat NET selalu mendapatkan Cashback dari Shopback, mari kita simak pada "test case" yang akan penulis bahas di posting berikutnya.

Keep Stay Tuned

Wednesday, August 8, 2018

Hati- Hati Biaya "Surcharge" pada Pengguna Kartu Kredit/ Debit

Keluhan Penggunaan Kartu Kredit
Sobat NET, penggunaan Kartu Kredit maupun Debit sebagai alat pembayaran, dipandang merupakan sebuah cara yang cukup efisien dan tidak merepotkan. Bayangkan saja jika kita ingin membeli sebuah barang elektronik dengan harga jutaan, kita tidak perlu membawa berlembar-lembar uang yang bisa membuat dompet kita menjadi tebal sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman di kantong celana kita. Cukup dengan satu lembar kartu kredit, sekali gesek, maka kita bisa mendapatkan barang yang kita inginkan.

Kemudahan inilah yang membuat kartu kredit menjadi barang yang dinikmati. Tidak perlu mikir berapa banyak uang yang dibawa dan ribetnya ketika membawa koin kembalian yang bertumpuk. Selain itu, pemikiran yang terjadi di masayrakat kita bahwa para pengguna kartu kredit adalah golongan orang kaya. Sehingga, memiliki kartu kredit dianggap mempunyai prestise tersendiri.

Namun, dibalik kemudahan dan prestise tersebut, ada satu hal yang patut diwaspadai ketika menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Dan, hal ini bisa juga terjadi ketika menggunakan kartu debit. Hal yang dimaksud adalah biaya "surcharge".

Biaya "Surcharge" adalah biaya administratif yang dibebankan kepada pembeli untuk menutup biaya operasional transaksi penggunaan kartu. Besarannya bermacam-macam. Mulai dari satu hingga tiga persen dari total transaksi. 

Berikut adalah contoh biaya "Surcharge" yang penulis dapatkan ketika berbelanja di salah satu toko online 
Biaya Surcharge yang dikenakan pada salah satu toko online
Kenapa biaya "Surcharge" bisa muncul? Dikutip dari "Kompas", biaya "Surcharge" yang juga disebut sebagai Merchant Discount Rate (MDR), MDR ditarik sebagai upaya untuk mengkompensasi biaya yang harus dibayar bank kepada pihak Visa ataupun Mastercard. Visa atau Mastercard merupakan perusahaan penyedia jaringan transaksi sehingga kartu yang kita miliki bisa digunakan di belahan dunia manapun. Di tengah persaingan toko yang semakin kompetitif, tentunya margin keuntungan toko akan semakin tipis agar bisa bersaing dengan toko-toko yang lain. Hal inilah yang pada akhirnya membuat toko membebankan biaya "Surcharge" ke pembeli.

Promo transaksi kartu kredit
Sering kita tergiur dengan "promo-promo" harga diskon baik itu berupa barang maupun jasa dengan menggunakan kartu kredit, sehingga ingin sekali memiliki dan menggunakan kartu kredit. Kita lupa bahwa sebenarnya bahwa merchant-merchant tersebut juga merupakan sebuah entitas yang melakukan aktifitasnya untuk memperoleh keuntungan. Penggunaan kartu kredit lebih disukai oleh pihak Bank, karena selain "Surcharge", pembeli juga akan dibebankan biaya bunga, jika tagihan kartu kreditnya belum terbayar lunas. Ada alasan mengapa kartu kredit tidak disebut sebagai kartu utang. Jika disebut kartu utang, mungkin persepsi orang terhadap kartu kredit bisa berubah.  

Dengan kemasan "promo", "diskon", dan lain sebagainya adalah salah satu upaya untuk menarik minat pembeli/ calon pelanggan potensial. Jangan sampai kita selalu terjebak dengan hal yang demikian. Alangkah baiknya, kita pikirkan entah satu dua hari terlebih dahulu ataupun membuat perbandingan harga dengan toko lain, sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap sebuah barang ataupun jasa.   

Salam 

Popular Posts