Sunday, April 12, 2020

Wyckoff Method - Distribusi

Pada kesempatan kali ini, mimin akan menerangkan metode Wyckoff untuk menjelaskan mengenai pola distribusi pada sebuah saham. Metode Wyckoff ini bertumpu pada analisa volume transaksi dan spread yang timbul dari transaksi tersebut. Maka dari itu, untuk bisa mempelajari anatomi distribusi dengan metode Wyckoff, Sobat Investor harus mengetahui terlebih dahulu mengenai volume spread analysis (VSA). 

Menurut metode Wyckoff, terdapat dua anatomi distribusi: 
1) Distribusi tanpa tipuan 
2) Distribusi dengan tipuan

1) Distribusi Tanpa Tipuan

Mari tengok schematic berikut:

Anatomi distribusi Wyckoff tanpa tipuan
Ada lima fase dalam anatomi distribusi tersebut: A hingga E. Terdapat juga beberapa macam istilah untuk menggambarkan tanda-tanda sebuah distribusi dimulai.Fase A hingga E merupakan tahap konsolidasi sebelum sebuah emiten kembali melanjutkan trendnya kembali, entah continue atau reversal. Fase A hingga E disebut sebagai trading range

Mari kita kupas beberapa istilah yang ada dalam fase tersebut:

Fase A ==> Stopping trend
- PSY (Preliminary Supply) ==> Titik awal dimana supply mengalahkan demand. Di titik ini timbul resistansi harga untuk beranjak naik.  
- BC (Buying Climax) ==> Titik puncak dimana terjadi overbought, yakni para bandar menjual secara besar-besaran saham yang mereka miliki. Sehingga harga saham kembali turun setelah rally.
- AR (Automatic Reaction) ==> Supply yang mengalahkan demand akan mencapai titik keseimbangan. Dimana, pada titik ini akan menjadi dasar dari trading range. Dilanjut, kenaikan sebagai reaksi untuk mengetest kembali apakah supply masih ada. Biasa kita sebut ada yang "take profit".

Fase B ==> Market test (end of uptrend)
- ST (Secondary test) ==> Reaksi market untuk mengetest area buying climax. Jika puncak telah terkonfirmasi, maka supply akan mengalahkan demand. Pada saat market melakukan test, volume dan spread akan menurun pada area test.

Fase C ==> Weakness
- SOW (Sign of Weakness) ==> Ketika reaksi untuk naik terkalahkan oleh gerakan menerobos support dari trading range. Pada gambar diatas, support digambarkan oleh garis bergelombang dan dianalogikan sebagai es (ICE). Jika es ditembus maka akan ada reaksi untuk naik. 
- LPSY (Last point of supply) ==> Jika es telah dijebol (note: support), maka akan terbentuk spread yang menipis yang menunjukkan market mengalami kesulitan untuk naik kembali. Volume yang ditunjukkan juga ringan. Pada LPSY inilah gelombang supply akan digelontorkan ke market sebelum masuk ke masa mark-down.

Fase D ==> Market Test (begin of downtrend)
Pada fase ini, support telah jebol, rally terjadi untuk naik kembali ke es yang saat ini telah menjadi resistance untuk mengecek demand. Pada fase inilah, gelombang terakhir dari supply masuk dan masuk fase mark-down.

Fase E ==> Mark-down

2) Distribusi dengan Tipuan  

Bentuk kedua dari pola distribusi. Silahkan simak gambar dibawah:

Anatomi distribusi Wyckoff dengan tipuan
Beda dengan sebelumnya adalah pada fase C:

Fase C ==> Weakness
UTAD (Upthrust after Distribution) ==> Setelah terjadinya SOW, emiten malah terbang untuk naik keatas. Disinilah test definitif terjadinya untuk menguji kekuatan demand. Bisa juga untuk mengelabui seolah-oleh trend berlanjut. Terkadang juga menembus hingga resistance dari trading range. Kenaikan biasanya tidak dengan dibarengi volume yang tinggi. Atau, jika dengan volume yang tinggi, cuma tertahan di pertengahan trading range. Jika kita melakukan "buy" pada UTAD dan menyangkan bahwa akan uptrend, maka kita sudah terjebak.

Pada bagian selanjutnya akan kita bahas mengenai anatomi trading Wyckoff untuk akumulasi.

1 comment:

  1. Mantab ilmu investasi nya min, semoga admin juga berkenan berkunjung ke blog sama terima kasih min

    ReplyDelete

Leave your comment !

Popular Posts