Sobat NET, ada berbagai macam tipe-tipe investasi. Semuanya memiliki prinsip yang sama, yakni high risk, high return dan sebaliknya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai jenis investasi yang dengan tingkat resiko yang sangat rendah, yakni deposito.
Deposito merupakan salah satu fitur yang dimiliki oleh Bank, dimana nasabah harus menyetor sejumlah uang dan menyimpannya selama waktu yang telah ditentukan sebelumnya, dalam hal ini disebut dengan tenor. Biasanya dalam hitungan bulan. Jika nasabah mengambil simpanan deposito tersebut sebelum jatuh tempo, maka nasabah akan memperoleh pinalti. Biasanya, pinalti ini bisa berupa bunga simpanan deposito menjadi hangus.
Deposito ini low risk karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan memiliki tingkat suku bunga yang lebih tinggi daripada tabungan. Untuk mengetahui tingkat suku bunga pada Bank-Bank yang ada di Indonesia, bisa dilihat pada link berikut.
Darimana Bank-Bank tersebut memberikan besaran nilai suku bunga untuk deposito? Salah satunya adalah berdasar kebijakan pemerintah Indonesia melalui suku bunga acuan. Ini adalah salah satu langkah untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh lagi, akan kita temukan salah satu istilah yang sering dikaitkan dengan keadaan ekonomi suatu negara, yakni "inflasi".
Inflasi adalah menurunnya tingkat mata uang atau naiknya harga barang. Jika pada tahun 2008, misalkan, dengan uang 10 ribu kita bisa mendapatkan 1 kg telur. Maka, jika terjadi inflasi pada tahun selanjutnya, dengan jumlah uang yang sama kita hanya mendapatkan jumlah telur yang lebih sedikit.
Inflasi ini menurut penulis sangatlah berkaitan dengan deposito. Mari kita lihat gambar dibawah:
Pada gambar diatas, terlihat pertumbuhan dari bermacam jenis investasi beserta tabel inflasi dari Badan Pusat Statistik mulai dari tahun 2006 hingga 2016. Untuk deposito bisa diketahui bahwa nilai rata-rata pertumbuhannya pertahun adalah sebesar 6.91%. Sebagaimana diketahui, deposito memiliki pajak penghasilan sebesar 20%. Maka nilai bersih dari pertumbuhan investasi deposito adalah sebesar 5.528%. Hal ini masih lebih rendah dari tingkat inflasi.
Kita juga bisa mengambil contoh yang lain, misalnya data Inflasi vs Suku Bunga yang ada di Amerika, melalui gambar dibawah:
Bisa diketahui, laju inflasi di Amerika, meskipun naik-turun, namun pada banyak waktu selalu berada diatas dari suku bunga FED.
Maka, sangatlah aman untuk kita bilang, bahwa uang kita sebenarnya tidak tumbuh meskipun kita simpan dalam bentuk deposito karena bisa jadi termakan oleh inflasi. Hal ini bisa terjadi, karena pemerintah menginginkan kita agar bisa menghabiskan uang lebih banyak lagi agar pertumbuhan ekonomi terus terjaga. Jika pertumbuhan ekonomi selalu positif, maka pemerintah bisa membayar utang yang dipinjam atau bisa menarik minat investor untuk turut berinvestasi. Inilah bisa dikatakan salah satu tujuan agar bunga deposito nilainya selalu lebih rendah daripada tingkat inflasi
Pada bagian selanjutnya, akan dibahas jenis investasi lain dengan rate bunga yang lebih tinggi daripada deposito yakni reksadana.
Keep Stay Tuned
No comments:
Post a Comment
Leave your comment !