Monday, December 23, 2019

Mengamati Saham ARB MAMI


Fenomena saham ARB di bursa saham Indonesia IHSG semakin marak belakangan ini. Tak cukup sekali ARB, bahkan beberapa saham tersebut mengalami ARB hingga berkali-kali. Mimin tak ingin membahas mengapa suatu saham mengalami ARB. Tetapi, lewat tulisan ini, kita mencoba menganalisa potensi dari suatu saham untuk mengalami peristiwa ARB dan apa yang terjadi ketika ARB.

ARB atau auto rejection bawah adalah harga saham terendah yang diperbolehkan dalam satu hari. Lawanya adalah ARA atau auto rejection atas, yang merupakan kebalikan dari ARB. Jika satu saham mengalami ARB artinya terjadi penjualan suatu saham yang sangat signifikan. Biasanya pada harga terendahnya, jumlah offer akan berjumlah sangat fantastis, untuk menjaga agar saham harganya tidak bergerak. Mari kita lihat, contoh bid-offer sebuah saham yang mengalami ARB.


Jika dilihat pada harganya, ada tanda panah mengarah kebawah. Itu merupakan sebuah pertanda bahwa suatu saham mengalami ARB pada aplikasi bawaan Mirae tersebut. Total perubahan harga adalah sebesar 64 poin, dengan persen perubahan adalah sebesar (minus) 34%. Mari kita lihat offer terakhirnya, yakni 121. Jumlah lot yang ditawarkan adalah sekitar 2,3 juta lot. Saham ini seperti dikunci agar tidak naik. Siapa gerangan yang memiliki 2,3 juta lot kalo bukan sebuah institusi. Jumlah keseluruhan saham MAMI sendiri adalah sebesar 123 juta. Dengan lebih dari 50% kepemilikan sahamnya adalah milik publik. Ini merupakan sebuah hal yang tidak bagus. Artinya, bisa jadi, management perusahaan atau investor besar di saham tersebut sudah tidak percaya lagi dengan masa depan perusahaannya sehingga ia jual porsi kepemilikan di perusahaan tersebut.

2,3 juta bukanlah jumlah yang besar jika dibandingkan dengan 123 juta. Artinya, siap-siap harga akan dijatuhkan lebih dalam lagi. ARB berkali-kali. 

Mari kita lihat secara teknikal.


Secara teknikal, saham itu tidaklah terlalu bagus. 

1. Saham ini pernah penjadi penghuni LQ-50, atau sebutan bagi saham yang harganya pernah menyentuh angka 50. Jika pernah menyentuh harga tersebut, maka bisa jadi sejarah akan terulang dimana saham ini memiliki kemungkinan untuk menuju ke angka tersebut.

2. Volume transaksi yang tidak wajar.
Hingga pertengahan 2018, volume transaksi saham ini masih wajar. Namun, setelah itu, volume transaksi meningkat, tetapi tidak sejalan dengan volatilitas harga yang ditimbulkan. Selama tidak mengakibatkan kenaikan harga, tidak akan menarik perhatian para trader untuk menaruh posisi. Namun, inilah poinnya. Harga dijaga tidak naik terlalu tinggi, supaya tidak ada yang tertarik untuk pasang posisi dan proses akumulasi bisa dilakukan. Kita bisa melihat proses akumulasinya dari fitur bandar detektor Stockbit Pro.



Nah akumulasi dilakukan pada saat harganya 87 rupiah sampe kemudian harga mencapai 167 rupiah. Bisa dilihat indikator bandar movement dibawah yang nilainya terus naik. Bandar movement menunjukkan tingkat volume transaksi yang dilakukan oleh top broker.

Lepas daripada harga 167, bisa dilihat volume transaksi menurun dan indikator bandar movementnya juga mulai menurun. Disini, bandar hanya memantain harga agar tidak jatuh, biasa dengan cara memasang bid yang banyak. Posisinya tentu sudah cuan karena dia sudah mulai akumulasi di harga bawah.

Ketika barang sudah berkurang separuhnya, barulah dimark-up hingga harga mencapai angka 400, sambil buang barang. Ketika barang mulai habis, dilihat dari nilai bandar movement sejajar dengan nilai pada saat awal akumulasi, barulah harga dibanting habis-habisan. Bandar out dari $MAMI.

Yup, ini contoh saham yang berhasil digoreng. Salut pada bandar yang mampu memantain harga dan tentunya menghasilkan cuan. Jika sudah cuan, buat apa harganya ditahan. Barang yang tersisa langsung dibuang semua, dari angka 400 langsung menuju gocap.    

Popular Posts