Para Sobat Investor, sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai topik kali ini yang cukup menarik. Sedikit Unpopular Opinion, yaitu langkah terbaik adalah tidak melakukan apa-apa untuk kasus saham nyangkut, kita akan bahas perolehan cuan selama setengah tahun di 2019 ini.
Berikut adalah laporan porto penulis.
O.. ya, laporan porto ini cuma sebagai media evaluasi penulis saja. Akan dipertimbangkan di edisi mendatang, laporan porto ini mungkin akan dipublish di blog tercinta ini secara triwulan saja. Bisa dilihat ada kenaikan capital gain dari bulan Mei ke Juni, meskipun bulan Juni kita memiliki waktu lebih sedikit dalam trading karena satu minggu libur hari raya Idul Fitri.
Sedikit informasi, Februari akhir 2019 adalah dimana penulis sudah melakukan trading secara mandiri, tidak bergantung pada omongan orang lain. Pada saat itu, dengan sangat terpaksa beberapa porto harus dijual sehingga bisa dilihat gain yang begitu tinggi hingga jutaan. Tentu saja, high gain-high risk. Maret adalah pembelajaran bagi penulis, bagaimana cara memasang sebuah trade, balancing trade, dan lebih penting lagi adalah pemilihan sebuah emiten. Jadi, Maret adalah saat penulis mengevaluasi sistem trading selama ini, berikut perubahan paradigma bahwa trading saham adalah sesuatu hal yang harus dijalankan secara jangka panjang.
Satu hal yang belum diketahui dari para pembaca saya, bahwa meskipun bulan februari gain saya tinggi. Namun, penulis sedang memegang tiga saham yang tidak bisa dijual. Inilah yang terjadi jika kita tidak mengenali saham apa yang kita beli.
Saham tidak bisa dijual karena bermacam-macam sebab:
- Harga sudah mentok 50 rupiah per saham, sehingga kolom bidnya kosong.
- Tidak mau jual karena lossnya sudah terlalu tinggi.
Kondisi seperti ini, biasa dikatakan orang sebagai kondisi nyangkut. Tentu saja, hal ini tidak akan terjadi jika kita memegang saham dengan fundamental bagus. Banyak orang tidak bisa bertahan di dunia saham karena ingin mengincar untung yang tinggi tanpa mempertimbangkan resikonya. Untuk bisa untung, paling tidak jangan sampai rugi. Sayangnya, terkadang kosakata rugi ini tidak melintas di kepala kita karena dibutakan oleh ego kita sendiri. Jika dilihat memang, saham-saham dengan fundamental tidak bagus sangat mudah untuk bergerak naik hingga belasan bahkan puluhan persen dalam sehari. Siapa yang tidak mau? Kita biasa menyebut saham ini dengan sebutan saham gorengan. Celakanya, di zaman modern seperti sekarang ini, sistem trading digerakkan secara cepat oleh robot. Kenaikan saham gorengan, bisa menjadi penurunan nilai saham dalam hitungan menit bahkan detik. Akibatnya, banyak orang menjadi nyangkut.
Nah, oleh karena itulah, penulis menganjurkan untuk mencari saham berfundamental bagus dan meng-average down ketika posisinya turun. Jika terpaksa tidak memiliki modal, jangan melakukan trade. Ingat pelajaran di April 2019: cukup satu satu saham saja, salah predik, resiko lossnya besar sekali.
Salah satu hal penting dalam dunia trading adalah Best Move in Trade is Doing Nothing. Jika ragu, jangan melakukan trading. Jika sudah loss, diamkan saja dulu, hingga ketemu sinyal rebound. Seni untuk menahan ketika harga naik dengan tidak terburu-buru jual dan harga turun dengan tidak terburu-buru average down.
Semua harus dilakukan secara otomatis menggunakan order booking, tidak dengan HAKA = Hajar kanan dan HAKI = Hajar kiri. Lepas dari bulan Maret, bisa dilihat, penulis telah sanggup menghasilkan capital gain yang konsisten hingga Juni. Dan porto yang semula minus hingga delapan persen, saat ini tinggal minus dibawah dua. Tiga bulan penulis berusaha mem-balancing porto dengan membuang emiten yang termasuk high risk dan menambah posisi emiten berfundamental bagus.
Salah satu contoh nyata manfaat mencari emiten berfundamental bagus adalah kasus emiten ERAA yang dialami oleh penulis. Penulis telah nyangkut di saham ERAA ini. Sila cek tulisan terdahulu mengenai kasus nyangkutnya penulis di ERAA ==> https://invest-pemula.blogspot.com/2019/05/my-porto-april19.html
Nah, itu posisi ERAA pada APRIL 2019, bagaimana dengan JUNI 2019, bisa dilihat dibawah:
ERAA Chart |
ERAA yang sampai menginjak harga dibawah 1000 rupiah, pada akhir JUNI sudah balik lagi ke angka 2000. Ini contoh saham fundamental bagus yang berhasil rebound. Tidak rebound pun, kita masih bisa mendapatkan deviden.
Mungkin kita tidak akan cepat kaya dengan safe trading, menghindari saham gorengan dsb, namun disisi lain tidak akan cepat bangkrut juga. Namun dari satu trading ke trading yang lainnya, seirig berjalannya waktu, skill kita akan cepat terasah. Income kita akan terus mengalir. Modal trading semakin banyak dan suatu hari kita bisa hidup dengan hanya melakukan trading saja.
Analisa saham cuma butuh kira-kira paling lama waktu sejam sehari. Gainnya bisa lebih dari investasi macam apapun. Salah satu seni dalam trading, ingat untuk menahan ego kita. The best move sometimes is doing nothing. Let the flow goes.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment !