Sobat investor mungkin pernah mendengar ataupun tahu mengenai SBR atau saving bond ritel. SBR ini merupakan salah satu surat utang yang dikeluarkan oleh negara yang bisa dibeli oleh ritel. Selain SBR, ada juga versi bentuk surat utang lainnya yang juga dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia yang bisa sobat investor beli, yakni ST atau sukuk tabungan, yang bersifat syariah dan juga ORI atau obligasi negara ritel. ORI ini hampir sama dengan SBR, namun kelebihan dari ORI adalah bisa diperjualbelikan di sekunder.
Surat utang negara memiliki tingkat resiko rendah karena produk daripada negara. Surat utang negara ini menjadi menarik untuk dimiliki karena iming-imingnya adalah kupon bunga yang dibayarkan tiap bulan lebih besar daripada tingkat deposito. Meskipun demikian, kita tidak bisa mengambil pokok pinjaman sewaktu-waktu seperti halnya deposito. Ada tenor minimal dua tahun dengan opsi early redemption 50% pada tahun pertama. Berikut adalah grafik kupon bunga SBR dari waktu ke waktu yang dikeluarkan oleh pemerintah:
Tingkat kupon bunga SBR dari waktu ke waktu mengalami penurunan |
Nah, bisa dipahami bahwa SBR ini dari waktu ke waktu juga mengalami penurunan tergantung dari keadaan ekonomi dan menyesuaikan kondisi global yang terjadi pada saat itu. Ada salah satu alternatif pilihan jika Sobat investor meng-inginkan produk investasi layaknya surat utang atau obligasi, resiko rendah dengan kupon bunga yang lebih tinggi daripada SBR.
Jawabannya adalah Reksadana (RD) proteksi. RD proteksi adalah RD yang isinya merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan tenor waktu tertentu. Biasanya pembagian kupon akan dilakukan tiga bulan sekali. Nah biasanya nilai kupon bunganya lebih tinggi daripada surat utang yang dikeluarkan oleh negara. Secara logika, jika surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan nilainya lebih rendah daripada yang dikeluarkan oleh negara, maka orang akan lebih memilih untuk ambil surat utang negara karena risknya lebih rendah. Dan, hal ini tidak bagus karena tidak mendorong tingkat ekonomi sebab adanya perusahaanlah salah satunya yang bisa menyediakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Berbeda dengan surat utang negara, RD proteksi ini hanya dijual oleh lebih sedikit agen penjual yang biasanya adalah pihak sekuritas tertentu. Untuk minimum pembeliannya pun relatif tinggi, minimum bisa lima sampai sepuluh juta rupiah. Dana Sobat investor akan di-lock dalam waktu tertentu hingga waktu exit window atau penjualan kembali.
Berikut adalah contoh RD proteksi yang dijual agen sekuritas Mirae:
Contoh pengumuman RD proteksi |
Dalam tabel tersebut, bisa diketahui bahwa protofolio RD proteksi tersebut adalah obligasi dari perusahaan PP Property dengan kuota sebanyak 150 milyar. Pembagian imbal hasil adalah 8.5% (net). Jadi, sudah termasuk pajak. Lebih besar daripada SBR. Jangka waktunya cukup lumayan lama, yakni selama tiga tahun. RD proteksi ini tidak bisa dijual dan pokok pinjamannya hanya bisa kita dapatkan ketika sudah jatuh tempo, yakni 20 Feb 2023 dikarenakan tanggal pengeluaran RD proteksi ini adaah pada 19 Feb 20.
Nah, cukup menarik bukan. RD proteksi ini bisa menjadi salah satu alternatif investasi jika Sobat investor tertarik untuk mendapatkan return yang lebih tinggi dibandingkan SBR dengan tingkat resiko yang juga rendah.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment !