Saturday, May 11, 2019

Investor Pemula - Mau Investasi Lewat Mana??

Para Investor dimanapun anda berada, khususnya bagi anda para pemula, Investasi itu penting. Hanya lewat investasilah, kita bisa mendapatkan kebebasan finansial. Kebebasan finansial adalah lepasnya kita dari penjara kehidupan. Salah satunya adalah bekerja. Banyak orang yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan. Tak jarang, mereka menerima pekerjaan tersebut dengan sangat terpaksa dan hidup dalam tekanan karena tidak ada jalan lain guna memenuhi kebutuhan hidup. 

Dengan berinvestasi, kita berusaha lepas dari jerat kehidupan tersebut. Menyiapkan masa tua dengan berinvestasi secara dini sehingga pada masa tersebut kita bisa hidup dengan tenang dan menyisihkan banyak waktu untuk keluarga. 

Gigih
Inti dari investasi adalah passive income. Artinya adalah modal yang terus bertambah tanpa kita mengusahakan modal tersebut lewat pekerjaan yang kita lakukan. Ibarat pohon, ia tumbuh semakin membesar, meskipun buah dan daunnya tiap hari kita petik. Kita bisa hidup hanya dengan tingkat pengembalian modal dari investasi tersebut. Di berbagai investasi, kita biasa menyebutnya bunga, yield, deviden, dsb. Inilah tonggak kapitalisme untuk meraih kebebasan finansial. 

Semakin banyak modal yang kita miliki, maka akan semakin besar tingkat pengembalian modal. Maka dari itu, satu hal yang perlu kita lakukan terlebih dahulu dalam berinvestasi adalah dengan memperbesar modal. Caranya adalah dengan memperkecil pengeluaran dan juga melakukan balancing dari beberapa aset yang kita miliki agar bisa menghasilkan return yang optimal.
 
Beberapa jenis investasi yang patut kita miliki untuk memperbesar modal yang kita miliki:
1. Tabungan deposito, yield tahunan 5-7% (gross). Cari yang bebas transfer, tabungan deposito bisa diambil tiap hari. Pergunakan Digital Banking yang bebas biaya bulanan. Lengkapnya kunjungi tautan berikut.  
2. Surat Berharga Negara (SBN), yield tahunan 7-9% (gross). SBN ini merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh negara dimana, setiap bulan kita akan mendapatkan pengembalian modal dalam bentuk kupon. Pokok modal akan disetorkan diakhir. Relatif aman dari gagal bayar karena utang pemerintah. Lengkapnya kunjungi tautan berikut.
3. Peer to Peer Lending (P2P), yield tahunan 12-20% (gross). P2P Lending hampir sama dengan SBN, namun yang kita pinjami adalah pihak swasta. Dilakukan secara patungan. Ada resiko gagal bayar. Untuk menanggulangi hal tersebut, cari yang tingkar resikonya rendah. Bunga dibayarkan dengan pokok sesuai dengan masa waktu hutang. Lengkapnya kunjungi tautan berikut
4. Reksadana, yield tahunan bervariasi mengikuti jenis reksadana yang dipilih. Inti dari investasi ini adalah kita menitipkan uang kepada manager investasi untuk dimasukkan ke dalam porto sesuai dengan jenis reksadana yang kita pilih. Lengkapnya, silahkan download catatan "All About Reksadana" di menu "Download" blog ini atau melalui tautan berikut
5. Saham, yield tahunan bervariasi, bisa jadi minus, modal hilang bahkan bangkrut. Syaratnya adalah uang dingin.
6. Investasi keras, contoh tanah, emas, dsb.

Dari, enam jenis investasi tersebut, kita harus mulai menyisihkan uang kita sedikit demi sedikit ke instrumen investasi tersebut. Tabungan deposito adalah awal mulanya. Jika yield dirasa kurang dan ingin nambah resiko, bisa naik ke nomor dua, investasi SBN, dsb. Tetapi, sebenarnya juga kita bisa memilih investasi reksadana yang seperti deposito, yakni reksadana pasar uang (RDPU).  

Segala sesuatu bisa dipelajari, paling tidak kita ada kemauan terlebih dahulu untuk bisa belajar berinvestasi. Selalu diversifikasi investasi kita, jangan taruh pada satu tempat. Porsi terbesar adalah deposito atau RDPU jika sewaktu-waktu kita butuh uang cash karena sesuatu hal. Naik ke SBN, P2P lending dan juga saham ketika kita sudah siap secara mental, karena jenis investasi tersebut tidak bisa diambil sewaktu-waktu.

Investasi keras seperti tanah dan juga emas, bisa kita lakukan ketika modal sudah banyak. Untuk memperkecil pengeluaran kita, bisa dengan cara mengikuti PROMO maupun fasilitas yang disediakan jenis investasi tersebut. Berikut adalah koleksi PROMO yang bisa kita manfaatkan:

8. ...

Semoga Bermanfaat. 

Friday, May 10, 2019

My Porto - April'19: Kenali Saham yang Dibeli

Laporan kedua, setelah sebelumnya saya menulis laporan terakhir pada februari 2019. Untuk tautan tulisan terakhir, silahkan klik disini

Well, berikut adalah gain/loss dari porto saham yang sudah realized dengan cut of date April 2019.
Gain/ Loss yang belum realized (floating), tertanggal 5 Mei 2019 adalah minus (-) 2,576,072. Jadi, kira-kira selama empat bulan cuma cuan 1 juta, jika saya jual semua saham saya perhari ini. Namun, yang menarik adalah hampir setengah loss tersebut berasal dari satu saham. Yakni saham ERAA

Mari kita lihat, grafik ERAA seperti yang ditunjukkan dibawah:


Yang bisa disimpulkan dari gambar tersebut adalah ERAA terjun bebas. Pelajaran berharga yang bisa saya petik bahwa cukup satu satu saham saja, salah predik, resiko lossnya besar sekali, bisa menghilangkan cuan yang saya raih selama berbulan-bulan. Saya beli di kisaran 2000 dan berharap balik ke 3000. Namun naas, malah anjlok hingga ke 1000. Nilai rata-rata beli saya adalah di sekitar 1700. Masih saya hold. Tentu saja, masih fokus nyari cuan di saham lain, untuk nambah porsi ERAA ketika harganya lebih drop lagi. Tanpa adanya Money Management, tentu saya tidak akan bertahan lebih lama di dunia saham. 

Saya masih hold, karena ERAA fundamental bagus dan juga masih memberikan deviden. Ini yang juga penting, kenali perusahaannya. Jadi, kita tidak perlu kuatir terlalu banyak ketika harganya drop. Target harga ERAA menurut stockbit.com adalah sekitar 1900, per tanggal 10 Mei 2019.

   
Nah, saya akan update terus mengenai ERAA, sampai berapa lama saya bisa lepas dari ERAA. Selain hal tersebut, report kali ini, juga menyinggung mengenai cara trading saya yang juga berubah. Saya adalah trader-investor paruh waktu. Selama ini, saya hanya trading ketika waktu off duty. Saya bekerja di proyek dimana jadwal on-offnya adalah 2 minggu. Ketika masuk kerja, saya jual semua. Dua minggu, ketika libur awal, saya borong saham. Hal inilah yang membuat gain/loss pada bulan Februari 2019, sangat tinggi karena saya jual semua dan pada Maret 2019, sangat rendah karena saya waktunya beli dan saya tidak sempat jual karena indeks IHSG yang merosot. Jika saya jual semua saham saya pada bulan Maret, maka hasilnya realized adalah minus.

Mulai April, saya memakai sistem trading harian. Malam hari, saya pakai order booking otomatis untuk jual beli saham. Dengan cara ini, saya bisa trading tiap hari, meskipun siangnya bekerja. Dan, saya sudah cuan 500 ribu rupiah. Cukup bagus.

Cukup sekian laporan porto saham untuk edisi April 2019. Bisa kita tarik pelajaran, yakni:
- Money Management penting. Cukup satu satu saham saja, salah predik, resiko lossnya besar sekali, bisa menghilangkan cuan yang diraih selama berbulan-bulan.
- Kenali perusahaannya ketika membeli saham. Ketika harga turun, kita tidak terlalu was-was. Bisa kita tambah porsi ketika turun. Artinya, harga sahamnya masih lebih murah jika dibandingkan secara riil bisnis yang dijalankan. Tentu saja kita bisa melakukan cut loss sebagai opsi lain jika kita siap menanggung kerugian. 

Selama prinsip Money Management kita pegang, kita masih bisa bertahan di dunia saham. Money Management akan membuat kita tidak kehabisan peluru untuk terus berburu saham yang kita inginkan. Prinsip sukses di dunia saham, menurut keyakinan saya adalah "Jangan Bangkrut" yang dimulai dari kehabisan uang sebagai peluru untuk membeli saham. Jika uang kita habis, pada akhirnya kita akan terpaksa menjual saham yang kita miliki dan naasnya adalah jika saham tersebut dalam keadaan minus. Yang artinya, modal kita berkurang. Kita bisa injek modal lagi, namun jika kita tidak belajar mengelola modal kita yang sudah ditanam di saham dengan money management, siap-siap saja, kita akan semakin terperosok dan modal kita tidak akan bisa kembali. 

Popular Posts