Saturday, February 8, 2020

Fee yang dikenakan ke Trader

Sobat investor, trading itu ya gak gratis. Ada biaya-biaya yang dikenakan pada pelaku pasar. Besarnya bervariasi antara satu sekuritas yang satu dan yang lainnya. Jangankan beda sekuritas, dalam satu sekuritas pun biayanya bisa lain antara satu nasabah dengan nasabah yang lainnya. 

Maka ketika anda masuk ke dalam sebuah saham, anda harus yakin bahwa anda tidak akan rugi. Seberapa pun anjlok harga saham anda, at the end of the day, anda harus cuan. Caranya tentu bisa bermacam-macam, bisa lewat diversifikasi porto, artinya biarlah yang satu ini rugi, tetapi yang lainnya harus cuan. Sehingga, secara net anda masih cuan.

Banyak cara lainnya, tetapi satu yang kita pahami dan akan dibahas pada posting kali ini adalah bahwa begitu kita masuk ke dalam sebuah trade, maka posisi kita adalah rugi.
Fee yang dikenakan ke trader, atau bisa mimin sebut sebagai nasabah sekuritas ditarik oleh:
1. Bursa Indonesia beserta instansi yang terkait
2. Broker atau sekuritas
3. Lembaga pajak

Berikut adalah detail dari fee berdasarkan besar penarikan dari tiap badan bursa, tidak termasuk jasa broker berdasarkan sumber informasi dari https://www.idx.co.id/investor/mekanisme-perdagangan/
Fee jual beli emiten kepada anggota bursa
Nah, jika misalkan, broker anda meminta 0,15% fee beli di pasar reguler dengan sudah termasuk biaya ke bursa dan juga pajak, maka sebenarnya margin keuntungan yang didapat oleh broker adalah 0,15%-0,043% = 0,107% per transaksi. Ini belum termasuk ketika anda ingin menjual. 

Total keseluruhan biaya jual beli di pasar reguler adalah sekitar 0,186 (belum termasuk biaya broker). Jika termasuk biaya broker, bisa mencapai minimal 0,4% per transaksi, dengan estimasi biaya beli 0,15% dan biaya jual 0,25%. 

Minimum, untuk merasakan impas saja, anda harus menjual suatu emiten dengan kenaikan sebesar 0,4%. Mengacu pada posting mimin terdahulu mengenai lot dan tick, untuk emiten dengan harga sampai dengan seribu rupiah, agar bisa impas, cuma butuh satu tick kenaikan. Lebih dari seribu rupiah,butuh tick lebih dari satu supaya bisa keluar impas.

Tentu kita tidak akan menjual dengan hanya naik satu tick saja. Pastinya, akan dijual ketika naik minimal 2%. Ataupun, jikalau turun, pasti akan dijual ketika kita sudah merasa tidak cocok dengan saham yang kita pegang.

Nah, ketika kita sudah mengetahui hal tersebut, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa uang yang kita miliki masih mencukupi untuk dipergunakan transaksi dengan menghitung fee beli. 

Misalkan beli saham A seharga 1000 rupiah dengan total 100 lot. 
Total yang dikeluarkan 1000 X 100 X 100 = 10.000.000. 
Biaya fee beli 0,0015 X 10.000.000 = 15.000

Maka, dalam transaksi tersebut kita harus menyediakan uang  10.015.000. Jika uang kita kurang, maka akan masuk sebagai utang ke broker. 

Mudah-mudahan cukup bisa dipahami. Ketika anda jual pun, jangan lupa juga ada fee yang harus dibayar, maka ketika anda mendapatkan hasil jual yang tidak sesuai dengan ekspektasi anda, itu karena terpotong fee. Apalagi ketika harus jual rugi.

Mudah-mudahan dengan tulisan ini akan membantu para Sobat investor untuk bisa lebih menggali lagi bagaimana caranya trading secara smart sehingga resiko rugi dapat kita minimalisir. 

Salam 

Friday, February 7, 2020

Menyiapkan Strategi untuk Pensiun Dini dari Bursa melalui RDPU

Passive income merupakan sebuah hal yang diidam-idamkan oleh banyak orang. Mulai di banyak seminar kewirausahaan, di tiap institusi keuangan, namanya santer diperbincangkan dan hidup kita dianggap berhasil jika bisa mampu meraihnya.

Sobat investor, passive income ini tak pelak menjadi definisi baru dari sebuah kemakmuran hidup. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pasive income di dunia modern ini adalah dengan berinvestasi. 

Pensiun Dini
Investasi artinya adalah kita menggunakan uang kita sebagai alat untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi. Entah itu dengan cara membuat bisnis baru, dititipkan ke dalam lembaga institusi keuangan, maupun dengan membeli sebuah aset yang nilainya bisa terus bertambah di kemudian hari.

Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan dititipkan ke dalam lembaga institusi lain, baik itu bank maupun lembaga sekuritas untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan. Cara ini termasuk beresiko rendah sehingga Sobat investor tidak perlu merasa kuatir dan tidak perlu untuk melakukan maintain jika dibandingkan ketika sobat investor harus mengelola sebuah aset.

Tentu saja resiko berbanding lurus dengan gain. Semakin tinggi resiko, semakin tinggi juga gain. Oleh karena itu, kita ambil saja investasi yang aman supaya return yang dihasilkan stabil dan tidak menghadirkan kecemasan.

Salah satu yang paling aman adalah reksadana pasar uang atau biasa disingkat RDPU. RDPU adalah jenis reksadana yang portonya berisi deposito dan terkadang obligasi dengan jangka tempo pembayaran kurang dari satu tahun. 

Investasikan uang kamu di RDPU pada MI yang memiliki tingkat pengelolaan aset yang tinggi dan returnnya cenderung stabil. Berapa besarnya? Sesuai dengan return yang kamu kehendaki. Misalnya, jika dihitung-hitung kebutuhan kamu selama satu bulan adalah sekitar 3 juta rupiah. Untuk menghasilkan uang 3 juta rupiah butuh investasi sebesar 500juta rupiah. Maka target investasi kamu adalah sebesar 500 juta rupiah di RDPU.

Nah, 3juta ini adalah dana yang bisa sobat investor ambil tiap bulan tanpa mengurangi aset yang kamu miliki. Lebihkan dikit investasi kamu supaya meskipun tiap bulan diambil, aset tidak tergerus oleh pencuri yang dinamakan inflasi.

500 juta bukan angka yang sedikit, tapi ini bisa menjadi tantangan bagi sobat investor untuk terus memotivasi diri dan berjuang untuk meraih angka tersebut. Kita akan belajar dan berjuang bersama-sama dengan tulisan yang akan selalu mimin berusaha hadirkan di blog ini. 

Mari berjuang mewujudkannya.

Tuesday, February 4, 2020

Cuan Lebih di RD Proteksi - Alternatif Surat Utang Negara

Sobat investor mungkin pernah mendengar ataupun tahu mengenai SBR atau saving bond ritel. SBR ini merupakan salah satu surat utang yang dikeluarkan oleh negara yang bisa dibeli oleh ritel. Selain SBR, ada juga versi bentuk surat utang lainnya yang juga dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia yang bisa sobat investor beli, yakni ST atau sukuk tabungan, yang bersifat syariah dan juga ORI atau obligasi negara ritel. ORI ini hampir sama dengan SBR, namun kelebihan dari ORI adalah bisa diperjualbelikan di sekunder. 

Surat utang negara memiliki tingkat resiko rendah karena produk daripada negara. Surat utang negara ini menjadi menarik untuk dimiliki karena iming-imingnya adalah kupon bunga yang dibayarkan tiap bulan lebih besar daripada tingkat deposito. Meskipun demikian, kita tidak bisa mengambil pokok pinjaman sewaktu-waktu seperti halnya deposito. Ada tenor minimal dua tahun dengan opsi early redemption 50% pada tahun pertama. Berikut adalah grafik kupon bunga SBR dari waktu ke waktu yang dikeluarkan oleh pemerintah:

Tingkat kupon bunga SBR dari waktu ke waktu mengalami penurunan

Nah, bisa dipahami bahwa SBR ini dari waktu ke waktu juga mengalami penurunan tergantung dari keadaan ekonomi dan menyesuaikan kondisi global yang terjadi pada saat itu. Ada salah satu alternatif pilihan jika Sobat investor meng-inginkan produk investasi layaknya surat utang atau obligasi, resiko rendah dengan kupon bunga yang lebih tinggi daripada SBR.

Jawabannya adalah Reksadana (RD) proteksi. RD proteksi adalah RD yang isinya merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan tenor waktu tertentu. Biasanya pembagian kupon akan dilakukan tiga bulan sekali. Nah biasanya nilai kupon bunganya lebih tinggi daripada surat utang yang dikeluarkan oleh negara. Secara logika, jika surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan nilainya lebih rendah daripada yang dikeluarkan oleh negara, maka orang akan lebih memilih untuk ambil surat utang negara karena risknya lebih rendah. Dan, hal ini tidak bagus karena tidak mendorong tingkat ekonomi sebab adanya perusahaanlah salah satunya yang bisa menyediakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Berbeda dengan surat utang negara, RD proteksi ini hanya dijual oleh lebih sedikit agen penjual yang biasanya adalah pihak sekuritas tertentu. Untuk minimum pembeliannya pun relatif tinggi, minimum bisa lima sampai sepuluh juta rupiah. Dana Sobat investor akan di-lock dalam waktu tertentu hingga waktu exit window atau penjualan kembali.

Berikut adalah contoh RD proteksi yang dijual agen sekuritas Mirae:

Contoh pengumuman RD proteksi
    
Dalam tabel tersebut, bisa diketahui bahwa protofolio RD proteksi tersebut adalah obligasi dari perusahaan PP Property dengan kuota sebanyak 150 milyar. Pembagian imbal hasil adalah 8.5% (net). Jadi, sudah termasuk pajak. Lebih besar daripada SBR. Jangka waktunya cukup lumayan lama, yakni selama tiga tahun. RD proteksi ini tidak bisa dijual dan pokok pinjamannya hanya bisa kita dapatkan ketika sudah jatuh tempo, yakni 20 Feb 2023 dikarenakan tanggal pengeluaran RD proteksi ini adaah pada 19 Feb 20. 

Nah, cukup menarik bukan. RD proteksi ini bisa menjadi salah satu alternatif investasi jika Sobat investor tertarik untuk mendapatkan return yang lebih tinggi dibandingkan SBR dengan tingkat resiko yang juga rendah. 

Sunday, February 2, 2020

[Report] Investasi 200juta Return 100ribu perhari

Sobat Investor, kali ini mimin ingin mengabarkan jenis investasi yang bisa memberikan return 100ribu perhari dengan modal awal sebesar 200juta rupiah. Nama investasi tersebut adalah Asetku. Asetku merupakan p2p lending based on aplikasi. Asetku sudah pernah mimin tulis pada posting di blog yang lain. Silahkan meluncur ke bog tersebut dengan mengklik tautan berikut

Jika jenis investasi p2p lending adalah cocok sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan pribadi sobat investor, silahkan meneruskan untuk membaca tulisan ini. Jika memang tidak sesuai dengan keyakinan, alangkah lebih baiknya menghindari investasi ini karena mengandung unsur riba. Mimin akan jabarkan bagaimana dengan modal 200juta bisa mendapatkan return sebanyak 100ribu perhari.


Bagi sobat investor yang belum mendaftar di Asetku, silahkan download aplikasinya di Google Play atau Apple Store dan masukkan kode TNW97 di kolom referral untuk membantu mimin mengembangkan blog ini. Kunjungi situs resminya untuk mencari info lebih jauh mengenai Asetku melalui tautan berikut.

Di Asetku, kita bisa memilih pendanaan pinjaman dengan jangka waktu yang bervariasi mulai dari 15 hari hingga satu tahun. Tentu saja, tiap variasi tenggat waktu pinjaman ini memiliki nilai return yang berbeda-beda. Contohnya, pembiayaan 15 hari returnnya adalah sekitar 17% dan paling besar adalah investasi dengan tenggat waktu 12 bulan dengan bunga sekitar 21,9%.

Halaman muka Asetku
Pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai Asetku:

1. Apakah investasi ini aman? 
Asetku telah terdaftar di OJK dan memiliki nilai TKB90 sebesar 100%, yang artinya tidak pernah terjadi gagal bayar. Tentu saja kita tidak mengetahui bagaimana di masa depan, tetapi dari historis kita bisa mengetahui bahwa investasi ini hingga saat ini masih aman. Dan, investasi di Asetku menggunakan asuransi dimana ketika terjadi masalah, pokok pinjaman kita akan dikembalikan.

2. Berapa lama waktu idle dari mulai pembiayaan hingga uang kita terima kembali tidak menghasilkan profit?
Investasi di jalur p2p lending memiliki waktu kosong dimana uang yang kita setor tidak langsung diberikan kepada peminjam sehingga kita tidak bisa langsung mendapatkan return. Misalkan, kita setor minggu pertama, kemudian dana diberikan ke pihak peminjam pada minggu ketiga, tentu saja kita rugi waktu selama dua minggu, dimana jika dua minggu tersebut kita masukkan ke jenis investasi lain seperi deposito maupun RDPU, tentu sudah menghasilkan bunga.
Di Asetku, begitu kita setor pembiayaan, uang kita langsung diberikan kepada peminjam. Waktu idle di Asetku paling lama adalah dua hari, yakni ketika waktu pinjaman telah selesai. Dibutuhkan waktu dua hari untuk mentransfer uang dari Asetku masuk ke rekening kita.

Meskipun, ada jenis pinjaman dengan tenggat waktu 12 bulan, mimin sarankan kalian untuk mengambil pendanaan dengan tenggat waktu maksimal satu bulan saja. Hal ini untuk mengurangi resiko. Nanti, kalau waktunya sudah habis, bisa ditarik, atau di-reinvest ulang. Artinya, jika kemudian ada masalah di periode berikutnya, masih ada return yang kalian dapatkan.

Nah, dengan modal sekitar 200juta dan menggunakan pendanaan tenor satu bulan, mimin bisa mendapatkan 100ribu perhari. Ini sebenarnya mimin juga menggunakan bonus voucher 3 juta, namun saya kira pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Bukti screenshootnya bisa dilihat dibawah:

Perhitungan return Asetku
Return kemarin adalah sebesar 100ribu rupiah. Dengan modal 200juta, bisa mendapatkan return sekitar 3juta rupiah, menarik bukan? Tentu saja, money management wajib dilakukan. Jangan investasikan uang anda hanya pada satu keranjang.

Catatan dari mimin:
Mimin sudah memakai produk ini beberapa bulan dan saat ini tidak ada masalah. Return yang mimin dapatkan dan sudah ditarik ke rekening pribadi sudah lebih dari tujuh juta rupiah.

Bagi sobat investor yang belum mendaftar di Asetku, silahkan download aplikasinya di Google Play atau Apple Store dan masukkan kode TNW97 di kolom referral untuk membantu mimin mengembangkan blog ini. Kunjungi situs resminya untuk mencari info lebih jauh mengenai Asetku melalui tautan berikut.  

Popular Posts