Agak aneh mungkin dengan judul posting kali ini. Bagaimana mungkin reksadana di-tradingkan. Trading, sebagaimana Sobat Net ketahui, biasa dilakukan dalam dunia pasar modal. Istilah trading itu sendiri adalah sebuah pertukaran yang dilakukan oleh para pelaku pasar modal antara modal (uang) dengan berbagai macam instrument keuangan karena memiliki potensi bahwa nilainya akan naik di masa depan. Jika dalam bursa efek, maka yang dibeli adalah hak kepemilikan sebuah usaha (saham).
Pahami Reksadana |
Kita telah mengenal berbagai macam jenis reksadana. Beberapa tulisan mengenai reksadana telah dibuat dalam blog ini. Silahkan tengok kembali tulisan - tulisan terdahulu melalui tautan dibawah:
Tulisan kali ini akan mengupas sekali lagi mengenai "Strategi dalam Investasi Reksadana". Dalam hal ini adalah reksadana saham. Dari namanya, bisa diketahui bahwa reksadana ini memilih saham sebagai isi portofolio. Hal ini berarti bahwa pergerakan harganya akan mengikuti pergerakan harga saham di pasar modal. Tentu saja, karena dalam satu produk reksadana saham memiliki beberapa saham sekaligus, maka harganya tidak akan se-fluktuatif jika dibanding dengan memiliki satu saham saja. Pergerakan harga reksadana tersebut adalah pergerakan rata-rata yang dibuat oleh semua saham yang dimuatnya. Lebih jelasnya mari simak gambar dibawah ini:
Perbandingan IHSG dengan beberapa RDS |
Diatas adalah grafik dari beberapa produk reksadana saham (RDS) dari Manager Investasi (MI) yang berbeda yang dibandingkan dengan Composite. Composite adalah IHSG atau nilai rata-rata dari semua saham di Indonesia. Jika dilihat naik-turunnya nilai produk reksadana tersebut meniru pergerakan dari Composite, meskipun dengan tingkat kenaikan dan penurunan yang berbeda. Maka dari itulah, bisa dikatakan bahwa tujuan sebenarnya yang ingin dikejar oleh MI dalam produk RDS-nya adalah untuk mengalahkan IHSG. Hal lain yang penting untuk diketahui adalah karena RDS merupakan nilai rata-rata dari berbagai saham, maka tentu saja resikonya lebih rendah jika dibandingkan ketika Sobat Net terjun langsung dalam ber-trading saham. Oleh karena itulah, RDS bisa dijadikan sebagai sebuah latihan sebelum Sobat Net terjun langsung dalam dunia saham.
Selain karena harganya mengikuti IHSG, RDS ini penurunan dan kenaikannyanya tidak se-drastis jika dibandingkan dengan satu harga saham. Ini memberikan keuntungan bahwa kita tidak perlu khawatir hal yang mungkin terjadi jika kita trading dalam satu saham, yakni harga yang bisa turun drastis secara tiba-tiba karena RDS mencerminkan nilai rata-rata dari berbagai saham yang biasanya dipilih saham yang memiliki fundamental bagus dan karakteristik antara satu saham dengan saham lainnya dalam satu porto RDS memiliki hubungan yang bisa saling menyeimbangkan.
Jadi, bagaimana cara trading RDS ini dilakukan?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut dijawab, maka terlebih dahulu hal yang harus diketahui adalah prinsip dasar dalam dunia trading. Salah satunya adalah pengertian mengenai pivot dan kondisi sideways.
Kondisi sideways adalah keadaan dimana harga sebuah instrument keuangan berada dalam kondisi naik-turun dalam sebuah range harga. Mari lihat gambar berikut untuk lebih jelasnya:
Support dan resistance |
Bisa dilihat dalam gambar diatas, bahwa harga naik turun dalam sebuah kisaran harga yang tetap. Ketika menyentuh harga bawah, maka otomatis, ia akan memantul keatas. Begitupun, setelah diatas dan menyentuh harga tertentu, maka ia otomatis turun. Seolah ada palang tidak terlihat yang membuat pergerakan harga menjadi terbatas. Inilah yang dimaksud sebagai kondisi pasar sideways dan kondisi pasar ini, hampir akan selalu kita temui sepanjang waktu di berbagai macam instrument keuangan yang diperdagangkan.
Batas bawah disebut sebagai SUPPORT atau FLOOR. Batas atas disebut sebagai RESISTANCE atau CEILING. Disebut lantai dan juga atap karena dua hal ini bisa berpindah bergantian. Ibarat dalam sebuah gedung, yang menjadi atap dari ruangan di tingkat pertama adalah lantai dari tingkat kedua. Titik dimana yang menjadi poin pembalikan dari sebuah pergerakan dari turun menjadi naik dan kebalikannya, disebut sebagai PIVOT. Pivot pada gambar diatas ditandai dengan tanda panah.
Dalam kondisi pasar sideways, merupakan kondisi yang sangat bagus untuk memasang posisi dengan resiko yang sangat rendah. Dengan memasang garis pada pivot-pivot, kita bisa mengetahui kapan harus beli dan kapan harus menjual portofolio kita.
Penjelasan diatas bisa kita terapkan dalam RDS dan memberikan kita sebuah peta, dimana titik-titik kita harus mengambil untung dan titik-titik dimana kita harus menambah porsi kepemilikan RDS.
Pada kesempatan selanjutnya, akan kita bahas mengenai contoh konkrit penerapan trading RDS ini.
Keep Stay Tuned.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment !