Tuesday, October 29, 2019

Cara Memulai Trading - Kenyataan di Pasar Modal

Mimin berharap, Sobat Investor bisa memahami apa yang mimin tulis sebelumnya mengenai psikologi trading yang dibahas pada dua tulisan sebelumnya, yakni mindset bahwa:

Ini adalah contoh riil siklus trading yang mengambil contoh emiten MTDL. Mari simak, pergerakan harganya dari tahun ke tahun:


Yups, dibutuhkan waktu tiga tahun hingga saham ini pada akhirnya mampu melonjak hampir mencapai 200% dari harga awalnya. Tiga tahun, adalah waktu bagi innovator untuk mengakumulasi saham tersebut dan satu tahun selebihnya untk membangun momentum dan masuk ke dalam fase mark-up.   

Jika kita pasang posisi pada awal 2015 dan hold hingga hari ini, estimasikan lima tahun, maka  capital gain kita adalah 200%/5 tahun = 40%/ tahun. Yups, hasil yang sangat besar jika dibandingkan dengan hasil investasi manapun. Namun, apakah Sobat Investor tahan untuk menunggu tiga tahun tanpa mengetahui ke arah mana saham ini akan bergerak? Apalagi, jika mulai bermunculan kabar negatif ataupun banyak para retail di kanan-kiri yang juga mengatakan bahwa saham ini tak layak untuk dikoleksi. Masih banyak lagi contoh lainnya, misalkan adalah deviden trap, yang pernah mimin bahas melalui tautan berikut: 

Tentunya setelah mengetahui hal tersebut diatas, tidak cukup hanya dengan membaca saja, tetapi Sobat Investor harus turun langsung ke pasar bursa saham. Ini untuk membuktikan apakah kita bisa konsisten dengan apa yang telah kita pelajari sebelumnya.

Banyak sekali media untuk kita belajar mengenai saham. Apalagi saat ini, perkembangan telekomunikasi sudah sangat pesat, sehingga penyebaran informasi sudah begitu mudahnya. Berjuta informasi mengenai cara mengungkap rahasia pasar modal banyak sekali ditemui di media internet. Berpuluh-puluh metode analisa banyak dijabarkan. Ratusan rekomendasi saham tiap hari dipublish oleh banyak sekuritas, grup saham, bahkan individu-individu. Tentu saja ini tidak sebanding dengan apa yang mampu kita olah.

Dengan banyaknya informasi yang beredar, tentunya akan membawa kebisingan dan tanpa kita mampu mengolah informasi dengan tepat, maka yang terjadi adalah dampaknya bisa sangat merugikan diri kita. Salah satu hal yang bisa terjadi adalah over-trade. Terlalu banyak melakukan trading. Kita berasumsi, saham A, B, C, ... etc. bagus, dan kita membeli saham itu semua dan tanpa disadari, kita secara tidak sadar memposisikan diri kita di posisi yang rentan. Dengan membelanjakan semua modal kita di pasar saham, kita seperti bertaruh dan memberi harapan bahwa saham itu semua akan naik. Tentu ini adalah sebuah hal yang lazim, namun jika secara berlebihan dan tanpa memperhitungkan bahwa pasarlah yang menentukan bahwa saham ini naik atau turun. Pada akhirnya, kita akan menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengkhawatirkan harga saha tersebut. Kita akan menjadi seperti orang kebanyakan, mulai melakukan pom-pom, menjelek-jelekkan satu saham, bolak-balik melihat harga saham dan kegiatan yang kurang produktif lainnya.

Semakin banyak yang dipertaruhkan di pasar saham, maka akan sering kita menghabiskan waktu di pasar saham tersebut. Dan, semakin sering kita melihat pasar saham, akan semakin besar potensi kita untuk melakukan over-trade. Over-trade ini bagus bagi broker karena mereka digaji berdasarkan dari transaction fee.

Untuk menjauhkan dari hal yang tidak diinginkan, maka Sobat Investor, hal-hal yang perlu kamu miliki adalah

1. Miliki tubuh yang sehat. Kenapa? Keputusan kamu untuk masuk ke dalam sebuah saham ditentukan dari daya konsentrasi kamu ketika melakukan analisa. Hal ini didukung dari tubuh yang sehat. Ingat, banyak sekali informasi di luar sana dan mereka punya obyektif masing-masing yang bisa saja berbeda dari apa yang kita inginkan. Jangan sampai kita ter-trigger tanpa sebuah alasan yang jelas.     
2. Pelajari dasar pasar modal. Tidak perlu melakukan analisa sendri. Sudah banyak program maupun aplikasi yang melakukan screening untuk kita. Tinggal kita memilih, mana yang kita pilih sesuai kriteria yang kita buat.
3. Gunakan automatic trade order. Hindari sebisa mungkin menggunakan market order, fast trade. Hal ini untuk menghindari kamu melakukan over-trade ataupun trading berdasar atas emosi. 

Yups, tiga hal diatas adalah adalah cara bermain di pasar modal. Ingat, Sobat Investor, kamu tidak sedang bertaruh di pasar modal dan kamu tidak adu kepintaran di pasar modal. Yang kamu lakukan di pasar modal adalah menginvestasikan modal kamu pada emiten sesuai dengan aturan yang telah kamu buat sebelumnya. Cuan akan datang pada mereka yang telah siap untuk menerimanya.

Tulisan berikutnya, mimin akan membahas mengenai pergerakan harga saham pada saat jam bursa.

See you next time 

No comments:

Post a Comment

Leave your comment !

Popular Posts