Setelah analisis fundamental, kali ini akan dibahas mengenai analisis teknikal. Analisis teknikal membahas mengenai kecenderungan pergerakan harga dilihat dari historikal harga yang terbentuk di pasar modal.
Banyak sekali indikator yang bisa digunakan untuk memperkirakan pergerakan harga, namun pada kesempatan kali ini, yang dibahas oleh mimin adalah lima hal yang juga sering digunakan mimin dalam menentukan untuk masuk tidaknya ke dalam sebuah trade, yakni:
1. Volume
2. Candle-Stick
3. MACD
4. Fibonacci
5. Time frame
Kita akan bahas satu-persatu. Untuk softwarenya, memakai yang gratisan, yakni https://www.investing.com/. Di investing.com yang gratis ini ada delay sekitar 15 menit dari trading normal. Jadi, misalkan, jika jam menunjukkan pukul 15.00, maka trading yang ditampilkan adalah trading pada pukul 14.45.
Pertama, Volume
Volume ini merupakan salah satu indikator terpenting dalam sebuah trade. High volume dalam sebuah sesi trade bisa mengindikasikan awal mula sebuah trend bermulai ataupun berakhir. Sobat Investor pasti mengenal istilah Break Out, dimana ketika harga menembus garis support maupun resistennya disertai volume yang tinggi. Mari kita lihat contoh berikut:
Volume |
Bisa dilihat pada gambar dibawah, bahwa harga IMAS mulai menunjukkan trend naik ketika ia menunjukkan volume yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnya dan memulai trend turun disertai dengan volume yang juga tinggi. Jadi, volume ini adalah indikator yang harus selalu dipakai.
Kedua, Candle-stick
Ilmu tentang bentuk lilin dapat dipelajari di internet. Bentuk lilin memperlihatkan antara supply dan juga demand yang terjadi dalam sebuah pasar bursa. Namun, lilin ini hanya benar-benar valid jika disertai dengan volume yang juga tinggi. Tidak usah mempelajari nama-nama lilin karena saat ini sudah ada program yang bisa mengidentifikasi hal tersebut berikut kecenderungan harganya. Berikut adalah contoh program yang menyebutkan tipe lilin dan kecenderungan harganya. Emiten masih sama IMAS.
Candlestick |
Ketiga, MACD
MACD adalah salah satu indikator yang juga penting untuk digunakan karena mengidetifikasikan sebuah reversal. Yang perlu dicari adalah divergentnya. Jika harga MACD naik, namun harga saham turun, maka bisa jadi harga emiten tersebut akan segera naik. Selain divergent, yang juga perlu diamati adalah golden cross (GC), yang artinya terjadi persilangan antara dua garis dimana garis MACD menembus dari bawah garis signal. Sedangkan, bila garis MACD menembus dari atas, maka kebalikannya, harga akan turun. Ini disebut dengan death cross (DC).
MACD golden and death cross |
MACD divergent |
Keempat, Fibonacci
Fibonacci ada berbagai macam. Tetapi, yang akan dibahas disini adalah yang tipe retracement. Fungsinya bisa dijadikan pivot point atau point dimana secara historikal, biasanya harga akan mengalami rebound maupun reversal. Simak pada gambar dibawah ini.
Fibonacci |
Pada gambar diatas djelaskan kondisi pivot point berdasarkan fibonya. Untuk membuat garis fibo, harus ditarik dari harga yang tertinggi sampai harga yang terendah. Pada sebelah kanan, ketika kita buy, namun harga turun, kita bisa beli lagi pada harga yang terendah untuk average. Disinilah keputusan mengenai money management dan juga analisa fundamental mengambil peranan penting. Ketika secara fundamental masih bagus, kenapa tidak melakukan average down?
Kelima, Time frame
Time frame ini penting dan menentukan tipe trader. Untuk pekerja kantoran, yang tradingnya swing, bisa memakai timeframe jam, harian dan juga mingguan.
- Time frame mingguan akan lebih menjelaskan gambaran besar arah pergerakan harga kemana
- Time frame harian lebih menjelaskan mengenai posisi harga saat ini dengan lebih banyak candle, yang menyiratkan adanya perubahan lebih dahulu, jika dibandingkan dengan time frame mingguan.
- Time frame jam, lebih banyak candle lagi jika dibandingkan time frame harian dan juga mingguan. Disinilah awal mula terjadi reversal maupun rebound bisa diketahui sebelum diketahui di time frame harian maupun mingguan.
Silahkan simak contoh dibawah sebagai panduan.
Time frame mingguan |
Pada time frame mingguan, bisa diketahui bahwa garis fibo telah tertembus dan kemungkinan rebound ada pada titik support yang bisa diketahui pada awal 2018. Ini bisa tampak dengan jelas jika menggunakan timeframe mingguan. Mari, kita perbesar lagi, dengan menggunakan time frame harian.
Time frame harian |
Menggunakan timeframe harian, bisa diketahui bahwa harga langsung turun dengan volume yang tinggi ketika menyentuh resisten yakni garis fibonya. Penurunan harga ketika mendekati garis support, yakni yang didapatkan pada timeframe bulanan, mendapatkan demand yang cukup tinggi, bisa dilihat dari volumenya yang naik.
Time frame lima jam |
Pada timeframe lima jam, malah muncul signal candlestick bullish yang menyatakan adanya reversal ke arah bullish. Nah, jika belum melakukan buy, bisa langsung masuk ke area buy dengan range buy 1200-1270. Jika ingin average down, tunggu hingga candle membentuk posisi golden cross (GC) agar lebih valid.
Mudah-mudahan kelima hal diatas yang bisa dijadikan sebagai indikator untuk analisa teknikal bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Sobat Investor semua.
Pada bagian selanjutnya, akan dibahas mengenai cara melakukan trade.
Keep Stay Tuned