Monitor Saham |
Sobat Investor, sebenarnya mau berapa pun jumlah saham yang kalian punya itu bisa di-manage, asalkan duitnya ada. Salah satu sebab kenapa pegang saham jangan banyak-banyak adalah ketika terjadi crash, kecenderungan duit kalian habis untuk average down ataupun cut loss bisa sangat tinggi. Salah keduanya, terlalu banyak melakukan trade, margin keuntungan bisa berkurang karena fee dan tidak sepadan dengan resikonya. Kenapa tidak sepadan dengan resikonya? Karena ada momen-momen tunggu terhadap sebuah saham atau istilahnya fase konsolidasi untuk membuktikan bahwa dia konfirm penguatan atau pelemahan. Momen ini adalah krusial. Jika anda paksa masuk, anda akan menjadi pihak terlemah karena gampang terjadi swing pada posisi ini. 1,2 trade anda bisa lolos dan cuan. Namun ketika salah, modal anda bisa terkurung dalam sebuah saham. Dan, pilihannya adalah inject modal lagi atau cut loss. Bisa jadi setelah cut loss, saham malah naik. Nah untuk itulah perlu konfirmasi dari market, sebelum masuk. Tidak usah takut ketinggalan kereta. Ada ratusan saham di IHSG. Yang terpenting adalah menyiapkan modal dan masuk di waktu yang tepat.
Kembali lagi mengenai topik yang akan kita bahas, mengapa dan bagaimana memonitor saham yang dibeli?
Monitor saham yang dibeli itu penting karena untuk menunjukkan kapan saya harus masuk, kapam saya harus out dan kapan saya harus average. Bagaimana caranya?
Pertama yang harus dilakukan anda "keker" saham yang mau anda beli. Ketika masuk radar dan sinyal beli muncul, jangan ragu untuk beli. Jika ternyata turun, anda perlu belajar lagi kenapa metoda saya salah. Siap untuk cut loss atau average down. Tergantung saham yang anda beli, kalau gorengan ya buang, kalau fundamental bagus, ya siap untuk average down. Untuk tahu kapan posisi beli, salah satu caranya adalah metode fibo. Bisa dilihat pada tulisan berikut.
Kedua,
Buat tabel list saham yang anda beli, bisa di excel atau di cloud. Kalau pakai excel, taruh flash disk. Jadi bisa dibawa kemana-mana jika misalkan anda harus pakai komputer. Kalau pake cloud, misalkan google drive, lebih mudah. Dimanapun anda berada, bisa monitor posisi anda dalam sebuah trade. Cuma butuh komputer dan sambungan internet.
Contoh item yang ada di dalam list tersebut adalah sebagaimana berikut.
Item list dalam tabel monitor saham |
Code ==> Nama Emiten
Avg ==> Jumlah Average
Last ==> Harga terakhir
Lot ==> Jumlah saham yang dibeli
Empat informasi diatas adalah bisa didapat dari sistem online trading kamu. Kalau kamu pakai Mirae, bisa langsung ekstrak dalam bentuk excel. Jadi, setelah itu tinggal copi paste data yang kamu dapat. Selanjutnya adalah data yang digunakan untuk monitoring.
Gain/Loss ==> Pakai formula fungsi "if" di excel, jika nilai "last" melebihi "Avg" maka GAIN. Fungsinya adalah untuk memberitahu kamu apakah saat ini kamu berada dalam kondisi untung atau rugi.
Value ==> Jumlah modal yang kamu miliki. Nilai "Last" dikalikan dengan "Lot" kali "100".
Total In ==> Jumlah modal yang sudah kamu keluarkan. Nilai "Avg" dikalikan dengan "Lot" kali "100".
Gain/Loss ==> Berapa jumlah untung rugi. Nilai "Value" dikurangi "Last".
% Loss ==> Jumlah untung/ rugi. Nilai "Gain/Loss" dibagi dengan "Total in"
Setting ==> Pivot point dimana kamu akan menengok tradingmu. Entah untuk cut loss, average dsb. Pada bagian ini, nilainya disambungkan dengan alarm trading anda. Dan, dua posisi harus diisi, batas bawah dan batas atas. Antisipasi ketika naik maupun turun.
Trigger ==> Fungsi "if" untuk memberitahu ketika setting alarm tercapai. Hal ini sebagai pre-caution ketika alarm trading lupa untuk anda aktifkan. Nah, trigger ini diisi dengan kondisi, ketika nilai setting terpenuhi, maka akan menunjukkan "wording yang berbeda". Pada contoh diatas adalah sebagai berikut: =if(D4 < P4,"ALERT","KEEP") untuk setting "low".
Ketika kondisi tercapai, maka wording trigger akan berubah menjadi "ALERT".
Tabel diatas bisa diupdate tiap pagi atau sore (satu hari sekali) atau seminggu sekali, tergantung dari cara trading anda. Tabel ini akan memberitahu anda akan tindakan yang akan dilakukan ketika pivot ter-trigger.
Selamat Mencoba
No comments:
Post a Comment
Leave your comment !