Wednesday, April 1, 2020

Pengalihan Saham - Transaksi Insider

Pada tulisan lalu, kita sudah membahas mengenai transaksi Repo dan bagaimana sebuah saham harganya hancur setelah dilakukan transaksi Repo tersebut. Silahkan cek kembali melalui tautan berikut.

Pada kesempatan kali ini, kita akan bahas transaksi lain yang dilakukan oleh insider maupun pemegang pengendali dengan fund manager. Transaksi saham sebagaimana diketahui bisa dilakukan dengan banyak cara, baik melalui pembelian reguler maupun non reguler. Tetapi, transaksi saham yang dilakukan oleh insider perusahaan jarang yang melalui pasar reguler karena jumlahnya yang bisa sangat banyak dan bisa mempengaruhi harga pasar. 

Kita ambil contoh saham DNAR. Berdasarkan keterbukaan informasi, kita bisa mengetahui bahwa telah terjadi penjualan saham sebanyak 11 juta lembar pada tanggal 27 Maret 2020. Berikut adalah laporan keterbukaan informasi yang didapat dari situs BEI:

Transaksi DNAR oleh Insider pengendali
Mari kita cek pergerakan sahamnya pada tanggal transaksi tersebut di pasar reguler pada tanggal transaksi seperti yang disebutkan:

Harga saham ketike terjadi transaksi Insider di DNAR
Nah bisa diketahui, bahwa harga yang terbentuk di pasar reguler tidak berubah dari hari sebelumnya alias stagnan. Nah, siapakah pembeli 11 juta saham? 11 juta saham tersebut dijual pada harga dibawah harga pasar, yakni 197 dimana harga pasar pada saat itu adalah pada 270 per lembar saham. Bisa diketahui bahwa transaksi non reguler tidak bergantung harga yang terbentuk di pasaran. 

197 x 11 juta menghasilkan 2 milyar. 2 milyar itu cuma 0.13% saja dari jumlah kepemilikan yang dimiliki insider ini sebelumnya. Bandingkan dengan free float atau jumlah saham yang tiap hari ditransaksikan. DNAR termasuk saham yang kurang liquid. Jika 11 juta saham tersebut jatuh ke dalam fund manager dan digunakan untuk menggoreng saham, bisa dibayangkan berapa besar harga saham yang bisa mereka naikkan. 

Transaksi NEGO di BRPT  

Ini adalah sebuah contoh transaksi Insider dan efek yang ditimbulkan pada harga saham. Transaksi nego BRPT terjadi pada akhir 2018. Berikut adalah screenshoot transaksi nego yang terjadi:

Capture transaksi nego BRPT Desember 2018
Delapan juta lot pada harga 1720 dan terjadi pada 4 Desember 2018. Mari kita lihat grafiknya 

Transaksi nego dan "All time high" di BRPT
Harga pada saat itu adalah 411. Ingat, harga ini sudah disesuaikan dengan stocksplit, maka harga pasar ketika itu adalah 411 x 5 = 2055. Artinya dijual dibawah harga pasar. Namun, lihat apa yang terjadi sesudahnya, BRPT dibuat menanjak hingga mencapai harga 1500, atau hampir empat kali dari harga awal. 

Insider ==> Mr. PP 

Kepemilikan setelah menjual 8 juta lot = 26.38%. Posisi saat ketika mencapai harga tertinggi di 1500 (all time high), yakni pada tanggal 27 Dec 2019 adalah 23.56%. Dia menjual tidak sampai 3%. Selain itu, hartanya meningkat 4 kali lipat akibat dari kenaikan tersebut. Ketika harga turun, dia bisa buy back lagi dari uang hasil saham yang dia jual.

Kita tidak pernah tahu 8 juta lot yang dijual pada Desember 2018 atau sekitar 4,49% dari kepemilikannya saat itu apakah punya kontribusi terhadap kenaikan saham secara signikan. 

====================================================================

Jika kita menengok angka-angka tersebut dalam skala persen cukup kecil, namun jika dalam bentuk saham, sebenarnya begitu besar. Milyaran uang berputar setiap hari dan bagi ritel seperti kita hanyalah seperti buih di dalam lautan yang luas. 

Contoh diatas bisa memberikan kita sebuah gambaran bagaimana pengalihan sebuah saham dan begitu kecilnya modal yang kita sehingga kita tidak memiliki kekuatan apapun di dunia saham. Uang milyaran yang kita miliki jika tanpa memiliki kemampuan yang baik dalam money management, di dunia saham akan bisa habis tak bersisa.

No comments:

Post a Comment

Leave your comment !

Popular Posts