Wednesday, October 10, 2018

Seri Investasi (9): Fintech Reksadana

Setelah membahas mengenai fintech deposito, kali ini akan dibahas mengenai fintech reksadana. Membeli reksadana ada berbagai macam cara, bisa langsung melalui perusahaan Manager Investasi atau melalui Agen. Jika melalui MI, yang ditawarkan hanya produk yang dikelola MInya saja, namun jika melalui Agen, ia menawarkan produk yang berasal dari berbagai macam MI. Dan, fintech reksadana biasanya bertindak sebagai agen saja. Bisa dikatakan, membeli melalui agen, sama saja kita berada dalam sebuah supermarket reksadana karena produknya yang bermacam-macam tadi. Tentunya, antara fintech yang satu bisa saja memiliki produk yang sama dan ada juga yang malah tidak ada di tempat yang satu, namun di tempat yang lain ada. Hal ini tergantung pada kerjasama agen tersebut dengan perusahaan MI reksadana.

Di Indonesia, pilihan untuk membeli reksadana sangat beraneka macam, ada yang lewat marketplace, seperti Tokopedia dan BukaLapak, ada yang lewat Bank, ada yang lewat fintech, seperti Bareksa ataupun Ipotgo, ada juga yang melalui P2P lending seperti investree, dan lain sebagainya. Semuanya menawarkan produk reksadana, dimana sudah ada kerjasama sebelumnya dengan pihak Manager Investasi.

Pada kesempatan kali ini, akan diambil contoh dari fintech reksadana yang dikelola oleh Bareksa. Untuk mendaftar reksadana di Bareksa, bisa dilakukan secara online. Bisa diliat di tautan berikut. Nah, setelah mendaftar, nantinya kita akan mendapatkan nomor Single Investor Identification (SID). Nomor ini diperoleh dari Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu atau “S-INVEST” PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). SID ini adalah ibarat KTP elektronik bagi investor. Lebih jauh bisa dilihat penjelasannya disini. Oleh karena itu, meskipun Sobat NET mendaftar ke banyak agen reksadana, Sobat Net akan tetap mendapatkan no. SID yang sama. 

Cara membeli reksadana jika sudah terdaftar di agen reksadana sangat mudah. Sebagai contoh, untuk Bareksa, caranya bisa dilihat disini. Jika kita membeli reksadana, maka Bank yang menjadi tujuan transfer reksadana bukanlah Bank kustodian, namun ke Bank yang disediakan pemilik platform. Namun, tak usah khawatir karena nantinya bukti kepemilikan yang diterangkan lewat konfirmasi pembelian sebuah reksadana dari Bank Kustodian biasanya akan dikirimkan melalui e-mail. Contohnya adalah seperti dibawah ini:
Bukti Pembelian Reksadana dari Bank Kustodian
Tidak hanya itu saja, tiap bulan terkadang kita juga dikirimkan laporan akun bulanan untuk memantau rincian transaksi dan saldo reksadana yang kita miliki. Tentu saja, hal ini bergantung juga dari Bank Kustodian yang dipakai oleh sebuah MI.
Laporan Bulanan Transaksi dan Saldo Reksadana
Jika sudah memiliki produk reksadana, maka kita bisa memantau perkembangan produk reksadana yang kita miliki langsung dari fintech reksadana tersebut karena mereka akan selalu meng-updatenya setiap hari kerja bursa. Untuk Bareksa, biasanya NAB akan diupdate di aplikasi pada keesokan harinya pada pukul enam pagi.

Hal lain yang perlu dipahami dalam bertransaksi reksadana adalah pahami aturan dalam membeli dan menjual. Salah satunya adalah instruksi pembelian yang akan menentukan harga NAB yang dipakai, seperti ditunjukkan oleh gambar dibawah, yang berlaku di Bareksa.


Jika sudah membeli, maka langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah:
1. Top-Up : Menambah kepemilikan reksa dana. Top up bisa dilakukan secara auto debet. 
2. Switching : Proses pengalihan reksadana dari satu produk ke produk yang lainnya, namun masih dalam satu MI yang sama, atau yang terakhir
3. Redemption : Penjualan reksadana. Pembelian sebuah reksadana sendiri dikenal dengan istilah subscription.

Kita sudah mengenal mengenai fintech reksadana, selanjutnya akan dibahas mengenai pengetahuan umum cara berinvestasi dalam sebuah reksadana.

Keep Stay Tuned

1 comment:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete

Leave your comment !

Popular Posts