Sunday, October 7, 2018

Seri Investasi (7): Peer to Peer Lending

Sobat Net, kita telah membahas berbagai macam investasi, mulai dari deposito, Surat Berharga Negara dan juga reksadana. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai peer-to-peer lending. Peer-to-peer lending merupakan sebuah jenis investasi yang saat ini sedang booming karena didukung oleh munculnya start-up fintech yang mengusung platform dengan konsep ini. Contohnya adalah investree. Penulis memberi contoh platform investree dikarenakan ia pernah menjadi salah satu mitra distribusi pemerintah dalam rangka pembelian Surat Berharga Negara seri 004. Reputasi itu sangat penting dalam dunia peer-to-peer lending dalam hal menjamin kepercayaan calon nasabah.
Skematik Peer to Peer Lending 
Peer-to-peer lending adalah platform yang memfasilitasi bertemunya peminjam dan pemberi pinjaman secara online dimana satu pinjaman bisa ditanggung secara patungan dari beberapa pemberi pinjaman untuk meminimalisir resiko. Pemilik platform selain bertugas sebagai fasilitator, juga memberikan analisa terhadap profil peminjam, memberikan grade pinjaman dan menentukan bunga pinjaman untuk memberi tahu para pemberi pinjaman akan resiko pinjaman, serta melakukan upaya penagihan ketika jatuh tempo. 

Dari uraian diatas, tentu mengetahui reputasi sebuah online peer-to-peer lending menjadi sangat penting. Meskipun reputasinya saat ini bagus, belum tentu juga berlaku di masa depan. Salah satu hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa platform peer-to-peer lending yang kita pilih haruslah sudah terdaftar di OJK.

Berinvestasi di peer-to-peer lending menarik karena memiliki suku bunga pengembalian cukup tinggi hingga 20% pertahun, namun juga beresiko tinggi. Resiko yang mungkin timbul adalah uang investasi kita tidak balik karena bisnis bangkrut/ pailit atau fraud yang dilakukan peminjam, misalkan peminjam memberikan data palsu dan/ atau kabur setelah menerima pinjaman. Atau, ketika pemilik platform sendirilah yang melakukan penipuan. Kasus seperti ini pernah terjadi.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Cari peer-to-peer lending yang sudah terdaftar di OJK.
2. Berinvestasi dalam jumlah kecil, dimana kita tidak merasa begitu kehilangan ketika uang investasi kita hilang. Misal, investasi dengan 1-5% dari dana yang kita punya
3. Cari profil peminjam dengan grade resiko rendah.
4. Cari pinjaman dengan jatuh tempo yang singkat. Semakin lama waktu pinjaman, semakin beresiko. Hal ini dikenal dengan resiko maturitas.
5. Diversifikasi pinjaman. Jumlah kecil, namun pinjaman merata ke lebih dari satu pinjaman.

Investree
Hal lain yang juga penting adalah jangan memberikan pinjaman jika tidak yakin. Masih banyak jenis investasi lain. Kunci daripada investasi adalah mengetahui resiko terlebih dahulu, sebelum melihat reward yang dijanjikan. Jika kita sanggup menampung resikonya, maka selanjutnya kita harus yakin dan menjalankan plan yang telah dibuat. Hingga saat tulisan ini dibuat, penulis masih memakai platform peer-to-peer lending investree.

Selain peer-to-peer lending, ada jenis investasi lain yang belum pernah dibahas, yakni emas, properti dan juga saham. Investasi emas dan properti memerlukan modal yang tidak sedikit. Emas sebenarnya tipe investasi yang bagus sebagai lindung nilai. Harganya akan naik ketika terjadi krisis karena nilai emas sebenarnya stabil. Hal ini dikarenakan emas merupakan komoditas yang diperdagangkan di seluruh dunia.  Untuk properti, karena penulis belum pernah berinvestasi di bidang tersebut, jadi tidak ada komentar penulis terhadap investasi di sektor properti. Untuk saham, sebenernya saham lebih baik jika dibuat trading, atau istilahnya dagang saham. Faktor volatilitas nilai saham yang naik-turun, menurut saya tidak cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang. Meskipun demikian, tidak ada larangan bagi Sobat Net yang ingin berinvestasi lewat saham, atau istilahnya nabung saham.

Sekian dari penulis, pada "Seri Investasi" selanjutnya akan dibahas mengenai fintech-fintech yang bisa digunakan untuk berinvestasi sesuai dengan jenis investasi yang pernah dibahas di blog ini.

Keep Stay Tuned  

No comments:

Post a Comment

Leave your comment !

Popular Posts