Teori yang menjelaskan tentang mengapa seseorang yang tidak berpengalaman pada suatu bidang namun memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika mulai masuk ke dalam bidang tersebut adalah Dunning-Kruger Effect.
Namun, kita tidak akan membahas mengenai teori tersebut. Tetapi, bagaimana pasar tidak langsung menghukum para pelaku pasar yang ceroboh ketika mengambil sebuah posisi. Disinilah uniknya. Kita gambarkan ilustrasi sebagaimana berikut:
Satu kali masuk masih cuan, dua kali masuk masih cuan. Percaya diri makin meningkat. Porsi pasang posisi makin ditingkatkan. Namun, saat masuk ke ketiga kalinya, malah rugi yang besarannya melebihi dari cuan yang didapatkan sebelumnya.
Kita ibaratkan bermain dadu. Setiap kita mengambil dadu untuk dilempar, maka semakin akan menambah resiko kita untuk kalah. Inilah kira-kira yang terjadi sesungguhnya tanpa kita sadari. Resiko itu tidak langsung terjadi begitu kita salah.
Ketika dalam situasi inilah, pikiran kita ingin mengambil konteks mengenai apa yang sebenarnya tengah terjadi. Rasa percaya diri yang semula ada ketika kita baru memulai trading, bisa hilang ketika nyatanya data yang sudah kita peroleh tidak sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan. Pasar bursa tidak menjanjikan sebuah kepastikan. Kita tidak akan pernah tahu kapan harga akan mengarah di hari esok.
Bagaimanakah Cara Untuk Mendapatkan Keyakinan Ketika Masuk ke Sebuah Posisi Trading?
Rasa percaya diri timbul jika ada kepastian. Kepastian bisa didapat jika ada progress yang kita lakukan. Untuk mendapatkan progress, dibutuhkan kedisiplinan. Jika kita ingin melangkah 1000 langkah. Maka tiap hari kita harus tetap melangkah, entah 10 langkah ataupun 100 langkah. Lama-lama akan tercapai 1000 langkah.
Bagaimana cara agar lulus ujian jika kita gagal? Dengan cara terus mengikuti ujian tersebut. Selalu hadir. Evaluasi tiap kegagalan, ikut ujian lagi, maka pada akhirnya kita akan lulus juga. Ilustrasi ini adalah kebalikan dari permainan dadu sebelumnya. Semakin sering, kita melemparkan dadu, maka akan semakin besar kemungkinan kemenangan kita.
Hidup itu tidak seperti ruang kelas. Jika didalam ruang kelas, kita diberikan materi kemudian ujian diberikan. Tetapi, dalam hidup, ujian diberikan terlebih dahulu, kemudian kita belajar hasil daripada ujian tersebut.
No comments:
Post a Comment
Leave your comment !